Sekedar Cerita

Sebagai anak kecil di usianya, percaya pada orang dewasa merupakan jawaban atas segala keraguan. Tanpa ragu menjadikan mereka panutan dalam rangka bersiap hingga benar-benar dianggap pantas untuk mengarungi kehidupan sendirian(menurut pandangan mereka *orang dewasa). Sesuatu yang paling harafiah sebenarnya ada di rumah, namun terkadang anomali dapat hadir di mana saja dan kadang tak pernah kita sadari atau perhatikan dengan selayaknya.


Ketidakwajaran selalu membuat segala hal terbawa dalam perspektif yang berbeda dan kadang kala bersifat eksklusif sehingga tak banyak dari kita yang menyadarinya. Beberapa diantaranya yang berada dalam kondisi yang tak boleh dianggap tidak beruntung, berada dalam lingkaran ini yang membuat satu persatu harapan mulai memudar, melupakan kenangan, serta terbiasa melewati luapan emosional yang membahagiakan, terhalang oleh ketidakbebasan yang muncul dari ketidak pedulian atau katakanlah karena mereka tidak tahu hingga menjadikannya demikian. Meskipun begitu, tekad, semangat, asa dan kepercayaan adalah harga mati yang tak boleh luntur barang setitik.


Kadang kita lupa bahwa tak ada apapun yang dapat menghentikan langkah sebelum ajal tiba. Buat sebagian orang hal ini remeh saja dan tak perlu digubris terlalu dalam. Membiasakan diri menopang berat badan dengan kedua kaki seperti bayi yang berjalan sebenarnya hanya butuh sedikit keberanian untuk tidak takut terjatuh. Hal-hal kecil yang memiliki nilai besar yang mungkin memang sudah usang karena kita hanya menggunakan buku saku kehidupan bukan buku kehidupan yang secara dimensi lebih besar, berat dan rumit sehingga barang kali hanya akan membuat kita menjadi tua.


Berangkat dari sana aku akan tetap bersahaja dan sebisa mungkin menjauh dari cakrawala. Kemapanan dan keberhasilan di dunia selalu memiliki ukuran yang eksplisit dan implisit. Yah...kalau anda tidak setuju atau tidak percaya..anggap saja ini hanya sekedar cerita...